Zonasi Sekolah

Dulu, aku punya teman kuliah, karena hobinya otak atik printer, dia pergi ke tiap-tiap kantor menawarkan jasanya sebagai pekerjaan sampingannya selama perkuliahan.

Awalnya penolakan selalu ditemui karena banyak tukang servis yang menawarkan jasanya. Namun teman saya tak bergeming. Kartu nama selalu ditinggal di kantor yang ia tuju.

Begitu ada kesempatan servis printer, dia mengerjakan sepenuh hati. Pelayanan dan kualitas diutamakan. Hingga akhirnya sekarang justru ia kewalahan menerima order servis printer.

Untung saja, tidak ada sistem zonasi terhadap tukang servis printer ya…

Wong aku saja kalo mau nyerviske printer, aku milih2. Meskipun jauh, ongkos ndak jadi persoalan. Mana yang tukang servis nya baik, ramah, bahkan hasilnya sudah bisa dijamin. Kalo ngisi tinta printer ya sampai full, ndak separo. Walopun sama2 bilang, “servisannya sudah selesai pak”

Nah, mulai tahun 2018/2019 penerimaan murid baru berlaku zonasi. Ini tentu kabar menggembirakan bagi beberapa sekolah yang selama ini berjuang mati-matian untuk mencari murid. Bahkan sampai memberikan seragam gratis maupun tas, buku gratis. Hal tersebut dilakukan sekolah, agar sang anak mau bersedia sekolah di tempatnya. Dan sekolahnya tidak jadi termerger.

Maksud lain sistem zonasi ini adalah agar tidak ada salah satu atau beberapa sekolah menjadi sekolah favorit. Saya kira gagasan bagus, agar semua sekolah menjadi sekolah favorit. Ini kalo kita lihat dari sudut pandang penyelenggara pendidikan.

Lantas bagaimana kalo kita lihat dari sudut pandang masyarakat atau orang tua? Selaku pengguna pendidikan. Apakah dengan adanya peraturan tersebut, masyarakat lantas bersuka cita.

Jawabannya ada dua, bisa iya, bisa juga tidak. Namun kebanyakan menjawab tidak. (Coba deh lakukan survey kecil2an. Cukup teman, saudara bahkan tetangga yang mulai menyekolahkan anaknya tahun ini.) Karena mereka yakin akan pilihan sekolah untuk anaknya. Mereka ingin menyekolahkan anaknya ditempat yang terbaik….

Coba jawab dengan jujur, sama2 gratis, sama2 berpeluang diterima. Sekolah yang satu akreditasi C dan yang satu akreditasi A. Sebagai orang tua, akan menyekolahkan anaknya di sekolah yang mana?

Nah itu dia! kualitas dan kompetensi guru maupun sekolah belum sama rata sama rasa, zonasi sudah berlaku. Pikir… (CakLontong.Com)

Ngomong2, ini yang dibahas jasa servis printer atau sekolahan sih?

***

Kudus, 2018.07.03