Mengapa Dosen Harus Nge-Blog?

Mengapa dosen harus nge-blog? pertanyaan itu yang selalu menjadi pikiran saya. Kadang saya jawab sendiri, dosen harus nge-blog karena blog adalah salah satu ajang untuk berkomunikasi dengan pihak luar.

Menurut Pak Jaiz, karena blog adalah media yang paling OK disamping untuk menambah wawasan sekaligus untuk eksistensi diri.

Bisa kita hitung, berapa dosen yang punya blog di kampus tempat kita bekerja maupun belajar. Berapa dosen yang aktif dan selalu meng-update blog mereka. Dan berapa banyak dosen yang menggunakan blog sebagai media pembelajarannya.

Walaupun sudah ada e-learning, akan tetapi tidak menutup kemungkinan dosen juga beraktif ria dalam dunia blogging (eksistensi diri — kata Pak Jaiz 😀 ). Alasan dosen yang belum punya blog pun bermacam-macam, mulai dari “tidak sempat” hingga “tidak bisa” (tidak bisa bikinnya dan/atau tidak bisa nulisnya.. 😀 ” canda pak Romli).

Kalaupun ada, kebanyakan blog digunakan posting pengumuman untuk mahasiswanya. Dengan blog, aktifitas dosen akan terekam sepanjang zaman. Blog bisa dimanfaatkan oleh para dosen untuk upload materi, sehingga mahasiswanya dengan siap sedia kapanpun dan dimanapun mereka sudah bisa mengunduh serta mempelajari materi yang akan disampaikan.

Mengapa Dosen Harus Nge-Blog?

1. Sarana Pembelajaran

Blog bisa digunakan sebagai sarana untuk diskusi dan komunikasi khususnya untuk mata kuliah yang diajar. Alangkah repotnya setelah mengajar mahasiswa harus melakukan kopi paste file presentasi atau materi yang disampaikan didepan kelas. Bukankah lebih mudah, jika Kita tinggal bilang “Materi bisa didownload di….”.

2. Sarana Promosi Kampus

Dosen dapat menuliskan apapun tentang kegiatan di kampus seperti kegiatan belajar yang menyenangkan bersama mahasiswanya. Hal tersebut disadari maupun tidak adalah salah satu sarana promosi yang paling efektif.

3. Sebagai Evaluasi Diri

Kog dengan nge-blog bisa sebagai evaluasi diri? Ya bisa donk. Karena tulisan kita dapat dikomentari oleh orang dengan berbagai sudut pandang. Tidak hanya dari kalangan akademisi saja.

4. Menguji Kualitas Tulisan Dosen

Artikel yang telah dipublish akan dapat dibaca orang lain, sehingga kualitas dan kemampuan menulis akan dapat diketahui lewat tulisannya. Apakah dosen tersebut memang benar-benar bisa menulis apa memang bisa menulis saja.

5. Sebagai Media Kreasi

Dosen juga manusia. Jadi dengan tulisan yang kadang adalah uneg-uneg sang Dosen, blog bisa dijadikan ajang untuk berkreasi sesuka hati. Tentu saja untuk hal-hal yang positif.

6. Sebagai Unjuk Kompetensi Keilmuan

Dengan brand image yang terbentuk dari blog, akan terlihat jelas kompetensi keilmuan seorang dosen. Pertanyaannya, apakah teman-teman dosen sudah punya blog? Mohon info temen-temen dosen yang sudah punya blog, biar kita bisa buat directory listing tentang dosen-dosen yang ngeblog beserta bidang yang dikuasai. Semoga dengan blog, pendidikan kita akan lebih maju.

***

Kudus, 2014.02.19