Bekerja memang terkadang membosankan, namun tak jarang pula yang merasa tertantang menyelesaikan pekerjaannya. Tergantung dari sisi mana kita melihat.
Pernah sahabat karib yang berada di Temanggung, sahabat yang selalu saya minta pendapat. Mas Rofii namanya, ia adalah salahsatu pekerja senior di perusahaannya. Sahabat yang sudah 5 tahun ini belum aku kunjungi.
Bagaimana keadaanmu kawan? keluargamu? Satria kecil sekarang sudah bertambah besar ya? Sambal uleg-cabainya metik sendiri di belakang rumah masih terasa sampai sekarang.
Saat ada permasalahan (baik itu masalah diri sendiri maupun masalahnya teman), mulai yang remeh-temeh sampai yang tidak bisa dianggap remeh, banyak jalan keluar yang kudapatkan yang berasal dari pendapatnya.
Salahsatu pendapatnya yang adalah “orang bekerja itu paling optimal kurang lebih 5 tahun. Selepas itu, timbul rasa bosan“, pendapat itu dilontarkan saat ngopi bareng di salahsatu warung makan milik temen di daerah Magelang.
Oleh karena itu, tidak sedikit perusahaan yang merasa perlu melakukan rolling atau pertukaran posisi bagi tenaga kerja nya yang ada, untuk menghindari serta membunuh rasa bosan.
Namun, tidak jarang yang bekerja diatas 5 tahun masih ada yang bertambah semangat seiring dengan semakin banyaknya tuntutan hidup yang harus dipenuhi. Atau memang bisa jadi karena tidak ada pekerjaan lain yang bisa dikerjakan.
Terlepas dari benar tidaknya pendapat sohib karibku tersebut, tetapi yang pasti disaat kita masih diberi amanat, diberi kepercayaan untuk mengemban tugas yang diberikan kepada kita dalam bekerja, alangkah baiknya kita pergunakan kesempatan yang ada dengan sebaik-baiknya.
Bekerja sebaik dan semaksimal serta seoptimal mungkin. Kerja Keras dan Kerja Cerdas.
***
Kudus, 2014.08.21
Konten ini telah tayang di Kompasiana.com dengan judul “Orang Kerja itu Hanya 5 Tahun”, Klik untuk baca:
https://www.kompasiana.com/masluhjamil/54f5f5c7a3331140108b4594/orang-kerja-itu-hanya-5-tahun
Kreator: Masluh Jamil
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Tulis opini Anda seputar isu terkini di Kompasiana.com