Isin aku cak… Kalah karo sing enom

Teringat tempo itu waktu aku baru tamat MA/SLTA, aku kedatangan temen dirumah, usianya masih lebih muda daripada aku.

Katanya, “Aku kangen karo kwe kang”.
Eits.. jangan salah paham dulu. Temenku itu sama cowoknya denganku. Dan kami tentu saja sama2 normalnya.

Namanya jagongan berdua, wajar lah kalo ngomongnya gantian. Setiap kali dia ngomong, tentu aku dengarkan. Begitu juga sebaliknya, ketika aku ngomong, dia mendengarkanku.

Tapi yang tak habis pikir, setiap kali jatahku ngomong, bibirnya temenku tetap tidak mau anteng, kayak orang baca mantra jepa jepu, namun volume suaranya sudah 0, blaas tidak ada suaranya.

Padahal kalau jatahnya ngomong, bibirku anteng, mak tep, seperti besi dikasih lem dextone.

Baru tahu aku seminggu kemudian, itupun diberitahu temen satu kamarnya dipondok. Kenapa bibirnya ndak mau anteng. Ternyata mendawamkan sholawat. Subhanallah…

Isin aku cak… Kalah karo sing enom